Jum’ah mubarakah…, today happy day ^^ . karena hari jumat adalah hari istirahat dari segala activity. Btw.., coz hari jumat holiday, so.., tadi sempat jalan sama temen ke masakin utsman, coz ada hagah. Ditengah perjalan menuju masakin ada pemandangan yang memilukan. Hiks…bener2 memperihatinkan. Swarrr dah. Ane tersentuh banget ampe mau nangis. So..,ada seorang ibu bersama anaknya duduk didekat tong sampah besar, sianak sedang mencari2 sesuatu yang bisa dimakan n sedangkan si ibu, sedang memakan semangka yang sudah tak layak lagi dimakan. Sungguh rasanya hati ini ingin menangis melihat kejadian itu. ane ga bisa berbuat banyak.., tramco yang kita tumpangi sedang melaju.
Ya Allah…, rasanya ga tega membiarkan rakyat sampai ada yang kelaparan seperti itu. Koq bisa? Padahal shubhanallah mesir banyak orang2 kaya yang dermawan. Banyak muhsinin yang sering membantu thalabiel ilmi. Wallahu alam kalau ditanah air seperti apa. Apakah sama ??? atau malah lebih parah. Pernah pada suatu ketika, ane nemuin orang tua yang renta, dipersimpangan lalu lintas nuuril khithob, setiap kali ane pulang dari dares khat dimarkaz husen, selalu menemukan sosok beliau dipersimpangan itu dengan menjual tisu. Disela-sela berjualan beliau membaca Al-qur’an, shubhanallah… seharusnya kita lebih bisa memaknai syukur n segala nikmat yang Allah kasi, n satu pelajaran yang seharusnya kita ambil ya’ni menjadikan Al-Qur’an teman dalam setiap situasi n kondisi, baik dengan cara membaca, mendengarkannya atau dengan cara mentadaburi isinya.
Ya Rabbie…syukur yang tak terhingga, Allah kasi kesempatan tuk menginjakkan kaki diardhu ambiya’ ini (mesir) , mengajarkan akan arti hidup yang sesungguhnya, dan banyak belajar dari lingkungan. Rasanya beda banget dengan Indonesia. Pertama kali nginjakin kaki dimesir disambut oleh hawa yang dingin, namanya juga musim dingin. Kalau diindo mah paling musim hujan, ga ampe jaket2an. Disini musti pakai jaket, kalau ga bisa bawa penyakit. Terus yang ngebuat ane terpana, shubhanallah… pertama kali ane diajak naik bus, ane melihat orang2 pada sibuk tilawah al-qur’an, ada yang zikir dengan tasbih ditangan. N kalau masuk keangkutan umum selalu membuadayakan salam, kalau diindo mah langka yang beginian, bener ga???… tingkat kita baca al-qur’an aja di bus diliatin yah…emang punya hutang hehehe.
Jadi ceritanya, ane punya cita-cita pengen jadi orang kaya yang dermawan. Kaya harta, kaya jiwa, kaya hati, kaya ilmu, n kaya iman ^^ (amien…Allahumma Amien^^) Jadi bercita-cita pengen kaya n bisa ngebantu banyak orang, seneng rasanya kalau bisa membantu sesama, apalagi membantu orang yang sangat membutuhkan. Ya rabb…semoga cita-cita ini terwujudkan, menjadi hambanya yang shalihah,hanief n muhsinien. “ innallaha yuhibbul muhsinien”Jum’ah mubarakah…, today happy day ^^ . karena hari jumat adalah hari istirahat dari segala activity. Btw.., coz hari jumat holiday, so.., tadi sempat jalan sama temen ke masakin utsman, coz ada hagah. Ditengah perjalan menuju masakin ada pemandangan yang memilukan. Hiks…bener2 memperihatinkan. Swarrr dah. Ane tersentuh banget ampe mau nangis. So..,ada seorang ibu bersama anaknya duduk didekat tong sampah besar, sianak sedang mencari2 sesuatu yang bisa dimakan n sedangkan si ibu, sedang memakan semangka yang sudah tak layak lagi dimakan. Sungguh rasanya hati ini ingin menangis melihat kejadian itu. ane ga bisa berbuat banyak.., tramco yang kita tumpangi sedang melaju. Ya Allah…, rasanya ga tega membiarkan rakyat sampai ada yang kelaparan seperti itu. Koq bisa? Padahal shubhanallah mesir banyak orang2 kaya yang dermawan. Banyak muhsinin yang sering membantu thalabiel ilmi. Wallahu alam kalau ditanah air seperti apa. Apakah sama ??? atau malah lebih parah. Pernah pada suatu ketika, ane nemuin orang tua yang renta, dipersimpangan lalu lintas nuuril khithob, setiap kali ane pulang dari dares khat dimarkaz husen, selalu menemukan sosok beliau dipersimpangan itu dengan menjual tisu. Disela-sela berjualan beliau membaca Al-qur’an, shubhanallah… seharusnya kita lebih bisa memaknai syukur n segala nikmat yang Allah kasi, n satu pelajaran yang seharusnya kita ambil ya’ni menjadikan Al-Qur’an teman dalam setiap situasi n kondisi, baik dengan cara membaca, mendengarkannya atau dengan cara mentadaburi isinya. Ya Rabbie…syukur yang tak terhingga, Allah kasi kesempatan tuk menginjakkan kaki diardhu ambiya’ ini (mesir) , mengajarkan akan arti hidup yang sesungguhnya, dan banyak belajar dari lingkungan. Rasanya beda banget dengan Indonesia. Pertama kali nginjakin kaki dimesir disambut oleh hawa yang dingin, namanya juga musim dingin. Kalau diindo mah paling musim hujan, ga ampe jaket2an. Disini musti pakai jaket, kalau ga bisa bawa penyakit. Terus yang ngebuat ane terpana, shubhanallah… pertama kali ane diajak naik bus, ane melihat orang2 pada sibuk tilawah al-qur’an, ada yang zikir dengan tasbih ditangan. N kalau masuk keangkutan umum selalu membuadayakan salam, kalau diindo mah langka yang beginian, bener ga???… tingkat kita baca al-qur’an aja di bus diliatin yah…emang punya hutang hehehe. Jadi ceritanya, ane punya cita-cita pengen jadi orang kaya yang dermawan. Kaya harta, kaya jiwa, kaya hati, kaya ilmu, n kaya iman ^^ (amien…Allahumma Amien^^) Jadi bercita-cita pengen kaya n bisa ngebantu banyak orang, seneng rasanya kalau bisa membantu sesama, apalagi membantu orang yang sangat membutuhkan. Ya rabb…semoga cita-cita ini terwujudkan, menjadi hambanya yang shalihah,hanief n muhsinien. “ innallaha yuhibbul muhsinien”Jum’ah mubarakah…, today happy day ^^ . karena hari jumat adalah hari istirahat dari segala activity. Btw.., coz hari jumat holiday, so.., tadi sempat jalan sama temen ke masakin utsman, coz ada hagah. Ditengah perjalan menuju masakin ada pemandangan yang memilukan. Hiks…bener2 memperihatinkan. Swarrr dah. Ane tersentuh banget ampe mau nangis. So..,ada seorang ibu bersama anaknya duduk didekat tong sampah besar, sianak sedang mencari2 sesuatu yang bisa dimakan n sedangkan si ibu, sedang memakan semangka yang sudah tak layak lagi dimakan. Sungguh rasanya hati ini ingin menangis melihat kejadian itu. ane ga bisa berbuat banyak.., tramco yang kita tumpangi sedang melaju. Ya Allah…, rasanya ga tega membiarkan rakyat sampai ada yang kelaparan seperti itu. Koq bisa? Padahal shubhanallah mesir banyak orang2 kaya yang dermawan. Banyak muhsinin yang sering membantu thalabiel ilmi. Wallahu alam kalau ditanah air seperti apa. Apakah sama ??? atau malah lebih parah. Pernah pada suatu ketika, ane nemuin orang tua yang renta, dipersimpangan lalu lintas nuuril khithob, setiap kali ane pulang dari dares khat dimarkaz husen, selalu menemukan sosok beliau dipersimpangan itu dengan menjual tisu. Disela-sela berjualan beliau membaca Al-qur’an, shubhanallah… seharusnya kita lebih bisa memaknai syukur n segala nikmat yang Allah kasi, n satu pelajaran yang seharusnya kita ambil ya’ni menjadikan Al-Qur’an teman dalam setiap situasi n kondisi, baik dengan cara membaca, mendengarkannya atau dengan cara mentadaburi isinya.
Ya Rabbie…syukur yang tak terhingga, Allah kasi kesempatan tuk menginjakkan kaki diardhu ambiya’ ini (mesir) , mengajarkan akan arti hidup yang sesungguhnya, dan banyak belajar dari lingkungan. Rasanya beda banget dengan Indonesia. Pertama kali nginjakin kaki dimesir disambut oleh hawa yang dingin, namanya juga musim dingin. Kalau diindo mah paling musim hujan, ga ampe jaket2an. Disini musti pakai jaket, kalau ga bisa bawa penyakit. Terus yang ngebuat ane terpana, shubhanallah… pertama kali ane diajak naik bus, ane melihat orang2 pada sibuk tilawah al-qur’an, ada yang zikir dengan tasbih ditangan. N kalau masuk keangkutan umum selalu membuadayakan salam, kalau diindo mah langka yang beginian, bener ga???… tingkat kita baca al-qur’an aja di bus diliatin yah…emang punya hutang hehehe.
Jadi ceritanya, ane punya cita-cita pengen jadi orang kaya yang dermawan. Kaya harta, kaya jiwa, kaya hati, kaya ilmu, n kaya iman ^^ (amien…Allahumma Amien^^)
Jadi bercita-cita pengen kaya n bisa ngebantu banyak orang, seneng rasanya kalau bisa membantu sesama, apalagi membantu orang yang sangat membutuhkan. Ya rabb…semoga cita-cita ini terwujudkan, menjadi hambanya yang shalihah,hanief n muhsinien. “
innallaha yuhibbul muhsinien”